Boiled Frog Phenomenon atau fenomena katak rebus adalah salah satu teori dalam situation management. Sebenarnya teori ini lebih kepada analogi saja. Mungkin untuk orang-orang yang pernah belajar Psikologi akan tau apa artinya. hmm..kebanyakan basa-basi, yuk kita jabarkan langsung...
Jadi gini, ketika seorang seekor katak di masukkan dalam panci berisi air dingin, katak itu akan berenang di dalam panci berisi air tersebut. Kemudian,ketika panci itu dipanaskan sedikit demi sedikit, katak itu akan tetap berenang dengan tenangnya. Katak itu akan tetap berenang tanpa merasakan suhu air yang berubah menjadi semakin panas. Hingga pada satu titik tertentu, dimana suhu air menjadi sangat panas dan mendidih, dan membuat si katak kemudian mati menjadi katak rebus. Bahkan ketika air itu mulai mendidih dan menjadi semakin panas, katak itu tidak berusaha meloncat keluar atau kabur dari panci tersebut.
Tapi, coba sekarang panaskan panci berisi air hingga air itu mendidih, kemudian masukkan katak ke dalam air mendidih tersebut. Apa yang terjadi? katak itu akan berusaha mati matian (meskipun ujung2nya mati) untuk tidak masuk ke dalam panci berisi air mendidih itu. Berusaha melompat dan berontak, mencoba sekuat tenaga untuk tidak masuk ke dalam panci atau keluar dari panci tersebut.
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Dalam dunia Biologi, secara thermoregulasi, katak, dan hewan amphibi lainnya masuk dalam golongan hewan berdarah dingin (cold-blood animals), para ahli lebih suka menyebutnya dengan nama ektoterm. Makhluk ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungannya. Jadi, reaksi hewan berdarah dingin dalam merespon suhu di sekitarnya, cenderung lambat.
Kaitanya dengan katak rebus?apa?
oke gini, katak tadi berada dalam panci berisi air dingin yang dipanaskan secara perlahan-lahan. Katak tersebut terlambat merespon lingkungan sekitarnya, dia diam saja tanpa merasakan situasi di sekitarnya yang memanas secara perlahan-lahan. Dan bahkan situasi tersebut membunuh si katak secara perlahan-lahan. Katak tersebut tidak merasakan situasi itu, hingga akhirnya mati.
Berbeda dengan katak yang kedua, kasus katak kedua itu dihadapkan pada air yang sudah mendidih. Katak itu berusaha berontak dan meloncat dari air tersebut karena sudah tau kalau air tersebut panas.
Jadi, kaitannya dengan Situation Management ?
Katak tadi hanya analogi saja. Situasi yang dialami oleh katak tersebut, sama dengan kondisi kita. Kita seringkali tidak menyadari betapa panasnya lingkungan kita, kita terlalu enjoy dengan apa yang kita jalani, tapi bahkan kita tidak menyadari bahwa situasi tersebut secara perlahan-lahan sedang membunuh anda. Membunuh dalam hal ini tidak hanya membunuh secara fisik, tapi juga membunuh kreativitas, membunuh kesempatan dan bahkan membunuh anda secara psikis.
Seharusnya, kita peka terhadap lingkungan kita. Apakah lingkungan kita kondusif atau tidak. Apabila lingkungan kita berpotensi besar "membunuh" kita, segera lah keluar dari "air panas" itu. Jangan terlena oleh lingkungan tersebut, karena perlahan - lahan justru kita akan terbunuh oleh situasi tersebut.
Contohnya seperti ini, misalnya saya berkerja dalam suatu perusahaan yang sedang berkembang. Lingkungan kerjanya sebenarnya membuat kita nyaman, rekan kerja yang kompak, jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat kita, dan bahkan kesempatan untuk lebih banyak belajar. Perusahaan tersebut dalam posisi sedang berkembang, memiliki keinginan kuat untuk menolong orang miskin, mulia memang cita-citanya. Tapi, kemudian perkembangannya tersebut terhambat oleh regulasi pemerintah (setidaknya itu alasan yang selalu diucapkan manajemennya). Selama bertahun-tahun, tidak ada perkembangan berarti dalam perusahaan tersebut, cabang segitu-gitu aja, karyawan juga segitu-gitu aja. Lagi lagi, alasannya sama, Regulasi Pemerintah.
Dalam kondisi tersebut, saya masih nyaman dan justru terlena dengan janji-janji gombal manis dari manajemen, ini lah, itu lah. Sampai suatu saat saya menyadari bahwa kreativitas saya tiba-tiba mati. Jika biasanya saya selalu mengeluarkan ide-ide, memberikan solusi, menciptakan inovasi-inovasi, maka secara mendadak kreativitas itu hilang. Sayangnya, saya menyadari hal ini ketika kreativitas tersebut benar-benar mati, butuh waktu yang cukup lama dan tidak mudah untuk mengembalikan mood itu.
Aaah..sulit menerangkannya, yang jelas itu lah analogi Boiled Frog Phenomenon.
Pesannya adalah kita harus tetap waspada terhadap lingkungan sekitar kita, waspada terhadap "suhu" di sekitar kita, apakah lingkungan kita akan membantu kita atau justru akan "membunuh" kita? Jangan sampai seperti contoh saya di atas, terlalu nyaman dengan apa yang saya kerjakan, terlalu merasa aman dengan janji-janji gombal manis dari manajemen, sampai akhirnya tanpa kita sadari, kreatifitas kita justru telah "terbunuh" oleh lingkungan yang tidak kondusif.
Lantas bagaimana?apakah anda tetap akan menjadi katak rebus? :)
Ingat! tetap bijak dalam menanggapi... Semangat!!
No comments:
Post a Comment