Thursday, April 21, 2011

Ankhenaton dan awal mula terbentuknya Monotheisme

Ok guys, 2nd post today. Jujur ga banyak yang bisa dilakukan hari ini. Semua report sudah selesai, semua kerjaan udah kelar, ditambah lagi besok libur. Dan sesuai dengan post saya td pagi, kreativitas saya sedang mati, tidak bisa improve. Jadi, ya sudah sambil mikir-mikir akhirnya malah keingetan sejarah Mesir. Ya udah di post aja sekalian.

Jadi gini, kalau kalian suka nonton film "The Mummy", kita akan bongkar sejarah tentang itu. Orang-orang yang mengikuti sejarah Mesir, pasti akan sebel dengan film "The Mummy" karena sejarah dalam film itu sangat acak acakan atau lebih tepatnya di acak acak. Dalam film tersebut, Imhotep digambarkan sebagai tokoh antagonis, padahal yang sebenarnya dia adalah seorang insinyur, arsitek dan ahli farmasi yang terkenal dari era Piramid Pertama (Era Djoser). Imhotep disebut juga dengan nama Tutankhamen. 

Itu baru Tutankhamen, babakan paling seru dalam sejarah Mesir adalah sejarah ayah dari Tutankhamen ini, yaitu Ankhenaton. Kisah Ankhenaton dikutip dalam buku yang ditulis oleh Sigmund Freud, bukunya sendiri membahas mengenai asal muasal sejarah Monotheisme. Sedikit saya baca dari buku ini (saya sudah lupa judulnya, soalnya udah lama), ditambah pula referensi internet, dan inspirasi terbesarnya dari kultwit Poltak Hortadero, untuk materi penulisan post ini. Twitnya udah lama, saya agak-agak lupa, materinya saya tambah dengan bahasa saya sendiri dan hasil referensi lain.

Monotheisme biasanya disebut berasal dari Judaisme yang pertama kali menyebut bahwa "Elohim adalah satu", tapi ternyata tidak begitu. Sebelum orang Yahudi mengenal Monotheisme, sudah ada Monotheisme yang lain, yaitu : Zoroastrian di Persia dan aliran yang didirikan oleh Ankhenaton. Padahal, Monotheisme Yahudi itulah yang menjadi akar dari doktrin Agama Kristen dan selanjutnya Agama Islam. Nah, disini Ankhenaton menjadi menarik. Mengapa? karena ada dugaan bahwa Musa (Moses) memperoleh ide mengenai Monotheisme dari Orang Mesir. Jika begitu, maka aliran Ankhenaton yang menjadi inspirasinya.


Nama Musa/ Moses (secara harfiah artinya "yang diangkat dari air") bukanlah nama umum dari kaum Yahudi. Dan bisa jadi itu adalah nama gelar kebangsawanan bangsa Mesir. Bandingkan nama Musa/ Moses dengan Thutmose/ Thutmosis atau Kamose atau Ahmose, ya nama-nama itu merupakan nama-nama faraoh (fir'aun) terkenal di Mesir kuno. Maka, jika memang Musa/ Moses memiliki inspirasi ttg Monotheisme dari orang mesir, maka Aton, Yahudi, Kristen dan Islam, memiliki akar yang sama. 

Sebelum sampai ke Ankhenaton, mari saya jelaskan posisi faraoh dan pendeta keagamaan di Mesir kuno. Kalau saya sebut kata "pendeta", pasti yang kalian bayangkan adalah pemimpin agama, tapi di Mesir tidak begitu. Di zaman Mesir kuno, Pendeta itu adalah Ahli Agama, Dokter, Insinyur, Peneliti dan mereka mewakili banyak kepentingan. Iklim sosial mesir kuno yang Polytheistic (ada banyak pendeta), maka sudah menjadi pemandangan yang biasa jika pendeta saling berkelahi satu sama lainnya. Para Pendeta ini dibayar oleh Faraoh atas keahlian mereka, maka kekuasaan para Pendeta ini menjadi sangat kuat, bahkan bisa sangat berpengaruh di ranah politik. Nah,  kekuasaan  Pendeta dari berbagai aliran inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terjadinya "revolusi" oleh Faraoh Ankhenaton yang melahirkan aliran Monotheisme.

Oke, itu latar belakangnya. Sekarang kita masuk ke sejarah Ankhenaton.

Ankhenaton dilahirkan dengan nama Amenhotep IV, merupakan anak dari Amenhotep III dengan Ratu Tiye. Saat masih muda dia menikah dengan Nefertiti.  Perlu diketahui, bahwa sistem kekuasaan Mesir kuno ini mirip dengan Budaya Minang, hak atas kekuasaan akan menurun pada anak perempuannya. Ini penting. Dengan menikahi Nefertiti, Amenhotep IV memperoleh tahtanya. Nefertiti sendiri merupakan putri dari Ay - bangsawan yang kemudian menjadi seorang faraoh.

Saat Amenhotep IV naik tahta, ia mewarisi kerajaan yang dikuasai oleh banyak pendeta dari banyak golongan berbeda-beda yang semuanya dibiayai oleh Faraoh. Walau gelarnya Amenhotep ("Dewa Amon Terpuaskan") ada banyak sekte lain yang memuja dewa-dewa yang berbeda, contohnya : Horus, Ra, Anubis, dll. Akibatnya, ini menjadi beban bagi Amenhotep IV. Baik beban keuangan maupun beban politik. Persis seperti DPR kita sekarang bukan?

Untuk mengkonsolidasikan kekuasaan, maka Amenhotep IV mulai menyusun strategi, salah satunya dengan menciptakan agama baru dengan satu dewa saja.  Ini terjadi kira-kira pada tahun ke-4 masa pemerintahannya. Faraoh Amenhotep IV menyatakan menyembah satu dewa saja, kemudian dia ganti nama menjadi Ankhenaton. Perhatikan Ankh-e-Aton = "cahaya hidup Aton". Siapa itu Aton? Dari mana nama itu muncul? Aton adalah nama dewa baru yang dipuja, Aton adalah Dewa (piringan) Matahari. Satu-satunya Dewa yang harus dipuja, yang lain harus disingkirkan. Ankhenaton membiayai dan mendukung pendeta Dewa Aton, sementara yang lain tidak mendapat subsidi negara. Terjadi gejolak di Mesir, para pendeta pemuja dewa lain menyatakan "mosi tidak percaya" pada Ankhenaton. Faraoh pun berkeras bahwa hanya ada satu dewa saja yang harus disembah.

Yang menarik, mengapa Ankhenaton memilih Aton?karena salah satu sekte pemuja di Mesir pada saat itu adalah pada pemuja dewa Ra (dewa Matahari). Dan bagi pemuja dewa Ra, tidak akan terlalu sulit untuk mengganti nama dewa mereka menjadi Aton, karena sama-sama Dewa Matahari. Namun, tentu saja ada banyak kelompok pendeta lain (yang lebih kecil), yang merasa tersisihkan. Nah, gabungan pendeta kecil ini lah yang kemudian melakukan protes dan bahkan memboikot pemerintahan Ankhenaton. Pendeta-pendeta yang bersatu ini ternyata masih sangat kuat dan memiliki pengikut yang banyak, akumulasi kekayaan mereka berasal dari faraoh-faraoh sebelumnya. Masih kuatnya kekuatan pendeta-pendeta ini kemudian membuat Ankhenaton memindahkan ibu kota. Ankhenaton mulai membangun Ibu kota baru yang bernama Akhetaten (Cakrawala Aton/ Aten). Pembangunannya dimulai pada tahun ke-5 pemerintahannya.

Lebih jauh lagi, Ankhenaton kemudian melakukan fundamentalisme pemujaan Aton. Pendeta Aton kemudian diperbolehkan merusak dewa lain. Pendeta Aton dan pengikutnya memulai kampanye merusak patung-patung Dewa Amon di seluruh mesir. Juga dewa lain yang lebih kecil di seluruh Mesir. (mulai teringat kisah nabi Musa?).

Di sisi lain, pemujaan terhadap Aton berefek pada pemersatuan kekuatan politik di bawah satu kepercayaan. Ini ciri khas Monotheisme. Maka, tidak heran bila kesuksesan Ankhenaton dalam mencetus Monotheisme dan mempersatukan negeri menjadi inspirasi kuat. Maka, spekulasi bahwa Musa/ Moses terinspirasi oleh hal itu dan menyusun Monotheisme untuk mempersatukan kaum Yahudi. Tapi tentu saja cara Ankhenaton menjadi tidak mudah. Kaum Pendeta dari dewa2 lain menjadi sangat kuat. Dan Mesir punya tradisi Hukum. Seseorang tidak boleh membunuh orang lain tanpa dasar yang kuat, meskipun itu adalah bangsawan sekalipun. Ancamannya? Hukuman Mati. Itu sebabnya dalam Bibel ditulis  bahwa ia terpaksa lari dari Mesir setelah membunuh Mandor Mesir. Sementara dalam Al-Qur'an di tulis bahwa Musa pergi setelah menghancurkan berhala.

Untuk memperkuat basis pertahanannya, Ankhenaton kemudian membangun banyak sekali kuil Aton di seantero Mesir. Ditambah dengan pembangunan Ibu kota yang baru, hal ini banyak menguras sumber daya. Akibatnya ada penurunan kekuatan Mesir di luar Negeri. Banyak Negeri yang harusnya membayar upeti, tidak sempat ditagih.

Pada masa Ankhenaton, Militer mesir menjadi sangat kuat, bahkan konon katanya kekuatan militernya bisa disandingkan dengan kekuatan Romawi maupun China. Namun, kenapa dari dulu luas wilayah Mesir segitu-gitu saja? tidak terlalu banyak bertambah?. Ini dikarenakan sifat tentara Mesir yang aneh, mereka takut mati di Negeri Orang. Konon kalau mati di negeri orang, maka roh mereka akan tersesat, oleh karena itu tentara Mesir akan segera minta dipulangkan, karena mereka takut mati di Negeri orang. Akhirnya, pendapatan dari upeti pun menurun.

Ekonomi yang kurang menguntungkan membuat Ankhenaton tdak bisa membersihkan pendeta-pendeta dewa lain pada masa pemerintahannya. Boleh di bilang "stale mate".Pada masa inilah Tutankhaten lahir, dia yang kemudian akan mewarisi kekuasaan Ankhenaton. Ankhenaton kemudian menjadi frustasi karena hanya memikirkan urusan dalam negeri yg tak kunjung selesai. Diduga ia juga penyakitan.  Faraoh2 Mesir gampang sekali terserang penyakit karena kelainan genetik. Hal ini dikarenakan biasanya para Faraoh ini menikah dengan kerabat dekatnya sendiri. Bahkan pada saat itu sudah menjadi kebiasaan jika ada pernikahan sedarar (adik-kakak).

Ada dugaan jika Ankhenaton adalah seorang biseksual. Ini sangat serius karena kemudian Nefertiti kemudian meninggalkan Ankhenaton. efeknya terhadap kekuasaan Ankhenaton?luar biasa tentunya..ingat penurunan kekuasaan si Mesir yang saya bahas di awal kan?

Melihat perseteruan dengan para pendeta yang tidak kunjung usai, maka Tutankhaten tampaknya tidak ingin menjadi seperti ayahnya. Sesudah Ankhenaton wafat, maka tahta diwarisi oleh Tutankhaten yang menikah dengan Ankhesunamun (note: mereka kakak beradik). Tidak kalah dengan ayahnya yang melakukan revolusi dengan Monotheismenya, maka Tutankhaten melakukan arus balik dengan kembali menjadi Polytheisme. Ia pun berganti nama dari Tutankhaten menjadi Tutankhamen. Dari pemuja Aton/ Aten menjadi pemuja Amon/ Amen (mulai ngeh ya dengan nama belakang para penguasa Mesir?). Ibukota kembali ke kota Thebes, sementara kota Akhetaten yang dibangun ayahnya dibiarkan terbengkalai. Selanjutnya Pemuja Aten berhamburan menyelamatkan diri, diduga salah satu dari mereka yang mempengaruhi Musa/ Moses untuk menyebarkan Monotheisme.

Tutankhamen pun menjadi kuat karena mendapat dukungan penuh dari pendeta dewa2 yang berseberangan dengan Ankhenaton. Tapi sayang, kekuasaannya hanya berlangsung sebentar. Tutankhamen terbunuh di usia muda, ada yang bilang kudeta. kemudian kekacauan berakhir setelah itu.

Oke kita batasi sampai disini. Sebenarnya selanjutnya lebih seru, karena ada perebutan Ankhesunamun (janda dari Tutankhamen) oleh pihak-pihak yang ingin menjadi Faraoh.

Nah kita coba hubungkan sejarah dengan film The Mummy


Kenapa saya merasa terganggu dengan film The Mummy? karena Tokoh-tokoh yang dicomot dalam film tersebut  berbeda-beda masa.

Dalam film itu disebutkan kalau Tutankhamen berselingkuh dengan Nefertiti. Kita tahu bukan kalau Tutankhamen adalah anak dari Nefertiti, yang notabene istri dari Ankhenaton. Artinya Tutankhamen pada saat itu seolah-olah berselingkuh dengan ibunya sendiri. Ingat Tutankhamen menikah dengan Anhesunamun (saudara kandungnya).

Dalam film itu juga disebutkan kalau Tutankhamen menikam Ankhenaton setelah Ankhenaton memergoki Tutankhamen berselingkuh dengan Nefertiti. Ini pun tidak benar, karena sesungguhnya Ankhenaton meninggal karena penyakit. Yang dibunuh justru adalah Tutankhamen.

Sekian..semoga informasi ini dapat menambah wawasan kita semua. Saya sangat senang apabila ada sanggahan ataupun masukkan ataupun diskusi lebih lanjut. Ada beberapa sejarah yang linier dengan ajaran Agama kita, ada pula yang tidak. Maksud saya mempelajari ini adalah ingin mencari titik temu antara sejarah dalam agama dengan sejarah menurut science, dan memang ada sejarah dalam ajaran agama ternyata alur ceritanya sangat mirip dengan alur cerita yang di sudah diteliti oleh para sejarawan.


Have a nice weekend.. :)




No comments:

Post a Comment