Monday, February 25, 2013

Surat

Aku ingin tulisan ini tiba di meja kerjamu sebelum matahari membuka mata. Aku tidak ingin mengacaukan waktu kerjamu. Aku tahu, kamu selalu bangun lebih pagi dari matahari dan jam wekermu. Aku ingin kamu membaca tulisan ini dengan sedikit lebih keras, sekeras perjuanganmu menerobos jalanan macet itu setiap harinya.

Aku telah mengorbankan hari-hari diamku untuk sekedar mengatakan kamu cantik. Setelah itu, aku bunuh diri, atau meminta kamu menamparku hingga aku berdarah dan darahku menempel di baju hijaumu itu.

Kamu adalah hutan. Tulang rusukku adalah debu. Aku menyimpan napas terakhirku dalam botol, kemudian meletakkannya di rambutmu dan menutupnya rapat dengan kerudung hijaumu. Kelak, aku ingin menjadi laki-laki terhormat yang kembali membuka kerudung itu dan menghirup napas terakhir yang aku sembunyikan di rambutmu.

Kadang, aku mengangankan untuk memiliki dunia ini, tapi seringnya aku menginginkan untuk sekedar punya kamu. Cukup kamu.

Kadang, aku selalu merasa menjadi anak kecil, ya, anak kecil itu masih hidup dalam tubuhku. Bermain di dalam sana tanpa beban. Kamu tahu?aku lebih senang menjadi anak kecil, karena orang dewasa sering memperdebatkan hal yang tidak penting. Meskipun seandainya setiap anak lahir dengan sayap di punggungnya, mereka tetap butuh hal lain agar mereka menyadari keberadaan sayap tersebut dan tahu bahwa sayap tersebut dapat digunakan untuk terbang.

Aku. Diam.



Tuesday, January 1, 2013

Aku Ingin...



Aku ingin menjadi pastel diantara pakaian hijaumu, yang menjadikanmu anggun saat dikenakan. Seseorang sepertinya telah sengaja menumpahkan cat hijau itu di mataku, menumbuhkan hutan tropis di hatiku. Dan ketika anak kecil dalam diriku bermain riang di rerimbunan hutan hatiku itu, aku semakin yakin, ada rahasia kecil yang harus kubagi untuk menjadi mimpi indah disana.

Aku ingin menjadi buku komik, yang bisa membuatmu tersenyum. Senyuman yang selalu kuharapkan di setiap pertemuan kita. Senyum yang selalu aku upayakan dengan susah payah di setiap pesan singkat yang kukirimkan. Kadang, demi senyum itu, aku harus berkali-kali mengetik dan menghapus pesan singkat itu sebelum mengirimnya, berharap agar kamu disana, dapat melemparkan senyuman ajaibmu saat membaca pesan di layar 5 cm itu.

Aku ingin di Tahun ini, aku dan kamu bisa menjadi kita, tanpa harus banyak berkata-kata sampai kehabisan makna. Kita yang bersama mewujudkan cita-cita, impian dan harapan kita. Kita yang bisa meleburkan aku dan kamu menjadi benar-benar kita, hanya kita.

Wednesday, December 5, 2012

Sepi

Siang ini, sepi menghembuskan bisikan-bisikan lembut berisi kisah-kisah pilu. Langit yang biasanya hangat dan tenang, sekarang hanya mematung tanpa ekspresi. Aku memilih sepi, seperti gelas kosong tak berisi, sepenuhnya melepaskan dunia yang pernah memenuhi permukaannya, tidak ada apa-apa lagi miliknya, kecuali bening ingatan.

Yang kubutuhkan hanya pengetahuan, seperti kedatangan matahari di musim penghujan, seperti bulan yang mengintip di sela dua gunung itu.

Aku ingin sepi, seperti dahan kering yang menunggu angin untuk menjatuhkannya, hingga kamu datang memungutnya. Kadang sepi bisa memberi inspirasi, menemukan jati diri, seperti newton menemukan gravitasi. Kadang sepi juga bisa menghancurkan, seperti fungi di sudut jalan itu, menghidupkan, tapi diabaikan.

Aku hanya ingin sepi, bercerita pada udara pagi, bercumbu dengan gelas-gelas kopi. Hingga pagi menghilang dan tetes kopi terakhir mengering. Hingga aku benar-benar merasa sendiri, menunggu apel newton jatuh.

Aku hanya ingin sepi, hingga aku benar-benar merasa kesepian, menunggu kamu datang menghamburkan keriangan. Tolong cepat datang..

Sunday, April 8, 2012

Satu Cinta, Segelas Cappucino

Pertemuan ajaib tengah malam. Saat bulan tepat pada bulatannya. Cerita seorang teman lama  yang haru dan pikuk oleh tawa. Ide yang lama, ide yang bertahun2 terpisah. "Ini malam kita, kawan".

Cerita satu cinta mulai terucap dari mulut sang pendiam, penuh luka, penuh kesedihan dan kepedihan. Kata per kata, kalimat per kalimat tertutur lancar dari mulut sang pemikir. Satu menit berselang, dia lupa akan sedihnya, dia lupa akan pedihnya, luka menganga sedikit tertutup, cukup satu menit. Dia tertawa lepas, seperti bintang jatuh yang meluncur bebas tanpa batas.

Monday, April 2, 2012

Memaknai Jarak


Untukmu yang tak bisa lagi kulihat senyumnya.

Untukmu yang tak lagi hadir dalam ruang dan jarak yang membuat kita bisa saling menjangkau.

Aku tersenyum....

Senyum lembut yang sengaja kukembangkan ketika membaca setiap rasa yang kau bagi dalam 'ruang' yang kau buat sendiri dalam 'duniamu' yang baru, sederhana, namun manis sekaligus perih. Aku memang tidak bisa sekalipun menggapaimu dalam ruang yang sama, namun begitu, dengan keistimewaanmu, Tuhan masih tetap mengizinkan sosok hangatmu berada dalam pikiranku. Mengingatkanku pada hangat dan cerianya wajahmu. Mengingatkanku tentang  senja yang pernah kita habiskan bersama.

Tuesday, January 17, 2012

Excell is Fun

Well, sebenarnya sih saya ga bermaksud pengen sok jago dalam masalah pengolahan data di excell, skill saya masih cetek banget, cuma kebetulan aja saya kerja kebanyakan pake program statistik satu ini dan kebetulan banyak rekan2 kerja yang tanya ke saya, makanya setelah saya pikir2 lagi, daripada ilmu tentang per-excell-an saya pendam sendiri, mendingan saya bagi2, kali aja bisa berkah buat saya dan membantu kalian semua.

Microsoft excell, hmm..saya malas ngejelasin program ini secara general, kalo kalian belum tahu apa itu excell, kalian bisa tanya aja ke mbah gugel yah.
Sebenarnya banyak juga kok blog yang bisa dijadikan referensi untuk belajar excell, misalnya xl-mania.com, disana lengkap juga tuh tentang tips & trik menggunakan excell. Menarik juga baca disana, saya juga kadang2 mampir kalau mentok. :P

Nah, di blog saya ini, kalian boleh tanya saya apapun mengenai excell, atau kalau mentok dalam memformulasikan sebuah rumus, kalian bisa kirim email aja ke saya, kalo saya bisa bantu, nanti saya bantu. nih alamat emailnya risza.oki@gmail.com

Saya kutip slogannya xl-mania.com "malu bertanya, kerja manual!". :)

Saturday, December 10, 2011

Renungan di Pagi Hari : Lecutan Untuk Diri Sendiri

Saya buka Facebook, dan seperti biasa melihat-lihat dan membaca status orang-orang yang menjadi teman saya di facebook, tapi tiba-tiba mata saya berhenti pada satu status yang cukup "menusuk". Status dari Pak Mario Teguh, bunyinya kira-kira seperti ini :

Mengapa? 
Oh …, dia membuatmu jatuh cinta, dan setelah leleh hatimu dalam harapan indah bersamanya, 
dengan santai dia mengabaikanmu bak boneka perca yang usang dan lusuh. 
Memang tak terperikan pedihnya pengabaian oleh orang yang kau cintai,  
tapi bukankah ini sebuah berkah bahwa dibukakan keasliannya yang keji sekarang, 
dan tidak nanti saat engkau tak mungkin selamat dari pengkhianatannya?  
Bersyukurlah. 
Mario Teguh - Loving you all as always