Cerita dulu nih, kemarin kebetulan saya sama beberapa teman ngumpul bareng di salah satu kafe di Bandung , ceritanya kita bertiga mau diskusi + ngerjain beberapa kerjaan yang harus diselesaikan bareng. Nah, saat itu kita harus pake laptop. Seperti biasa, setelah kita semua keluarin laptop semuanya cari colokan listrik. Setelah dapet colokan listrik, 2 orang teman saya langsung cabut baterai, sementara saya seperti biasa tetap memasang baterai. Dan melihat baterai saya selalu terpasang, mereka langsung "mengkuliahi" saya mengenai pentingnya mencabut baterai laptop saat mendapat supply listrik, alasannya? biar baterai awet. Sering banget saya mendapat peringatan tentang melepas baterai ini dari beberapa teman, tapi saya tidak begitu saja percaya, kenapa? karena secara logika itu tidak masuk akal. Gini alasannya :
Sunday, June 26, 2011
Tuesday, June 21, 2011
Hukum Pancung di Arab
Oke, saya coba menanggapi kasus pemancungan Ruyati. Kasus ini sedang menghangat akhir-akhir ini. Menurut saya, untuk kasus Ruyati ini, yang perlu diprotes dari pemerintah Arab Saudi itu bukanlah hukuman matinya, namun dari cara mereka menghukum mati (eksekusi). Hukum Pidana yang berlaku di Saudi adalah hukum "hudud" atau pidana Islam. Dalam hukum itu memang dikenal dengan apa yang disebut hukum Qisash (Kisas). Hukum Kisas dalam Islam sebenarnya melanjutkan saja hukum yang sudah ada pada peradaban Arab zaman dulu. Apa itu Kisas? Kisas adalah hukum balas dendam (Lex Talionis). Intinya, menghukum seseorang berdasarkan jenis tindak pidana yang dilakukannya. Mata bayar mata, gigi bayar gigi, nyawa bayar nyawa.
Saturday, June 11, 2011
#Indonesiajujur : Jujur? apa itu?
Di Indonesia ini, jujur hanyalah kata dalam kamus. Kata yang diucapkan oleh para penghujat untuk koruptor, untuk penipu dan untuk penjahat, dengan mencaci maki mereka dan memberi label sebagai orang yang tidak jujur. Tapi, ketika ketidak jujuran ini dilakukan dengan massal, siapa yang akan menghujat?. Ketika kejujuran dikhianati secara berjamaah, maka ketidakjujuran itu menjadi kebenaran. Absurd. Ya, memang absurd. Tapi, inilah Indonesia, kawan!!.
Tuesday, June 7, 2011
Kenapa harus Asing vs Lokal???
Kenapa kita seringkali mengklasifikasikan asing dan lokal?aneh.absurd. Kenapa benih-benih rasisme seperti itu masih saja dipertahankan. Bahkan oleh orang-orang yang katanya berpendidikan. Saya merasa klasifikasi asing vs lokal adalah definisi yang sangat absurd. Tidak ada yang lebih absurd dari itu. Penduduk Indonesia berjumlah 237 juta jiwa, itu berarti 3,4 % dari jumlah penduduk dunia. Jadi, kita telah menganggap 96,6 % penduduk dunia lainnya sebagai orang asing. Dan yang kita sebut orang asing itu beragam, dari yang tinggal di kutub selatan sampai kaum eskimo. Dari Tibet sampai Somalia. Dari milyaran Orang yang kita anggap asing itu ada yang sejujur-jujurnya manusia. Ada pula yang tamak seperti iblis. Dan mereka itu dikelompokkan pada satu nama, ASING. Lebih absurd lagi kalau kita ingat bahwa Indonesia berada pada rangking 110 dari 178 Negara dalam Corruption Perception Index. Siapa yang lebih bersih? Lokal atau Asing?. Jika Ranking Indonesia aja sebagus sejelek itu, apakah kita masih mau menyebut orang asing itu lebih buruk dari kita?
Thursday, June 2, 2011
Ain't That Right, uh!!?
Remember : When somebody annoys you, it takes 42 muscles in your face to frown
But, it only takes 4 muscles to extend your arm and BITCH SLAP that MOTHERFUCKER..!!!!!
but, that too bad..just pass this post away...
But, it only takes 4 muscles to extend your arm and BITCH SLAP that MOTHERFUCKER..!!!!!
but, that too bad..just pass this post away...
Subscribe to:
Posts (Atom)