Monday, April 2, 2012

Memaknai Jarak


Untukmu yang tak bisa lagi kulihat senyumnya.

Untukmu yang tak lagi hadir dalam ruang dan jarak yang membuat kita bisa saling menjangkau.

Aku tersenyum....

Senyum lembut yang sengaja kukembangkan ketika membaca setiap rasa yang kau bagi dalam 'ruang' yang kau buat sendiri dalam 'duniamu' yang baru, sederhana, namun manis sekaligus perih. Aku memang tidak bisa sekalipun menggapaimu dalam ruang yang sama, namun begitu, dengan keistimewaanmu, Tuhan masih tetap mengizinkan sosok hangatmu berada dalam pikiranku. Mengingatkanku pada hangat dan cerianya wajahmu. Mengingatkanku tentang  senja yang pernah kita habiskan bersama.


Kamu tahu, satu kali kita pernah berjanji untuk tetap menyambung  kasih itu dengan cara apapun yang kita bisa lakukan.

Bukan dalam bentuk pesan singkat yang mungkin kita lakukan hanya untuk memberi tahu keberadaan kita. Tapi dengan tetap memberikan 'rasa' itu dalam 'ruang' yang sama2 telah kita sepakati sebelumnya.

Untukmu yang tak bisa lagi kulihat senyumnya.

Ada hal yang ingin kubagi kepadamu. Tentang segala sesuatu yang kini sedang kukerjakan dan tentang betapa tidak bersemangatnya aku menjalankan tiap detiknya, tanpa kamu. Benar katamu, suatu hari kita akan benar2 merindu satu sama lainnya, meski segala sesuatu yang ada di dunia ini hadir melengkapi  perjalanan yang kujalani sekarang.

Untukmu yang sedang kurindukan.

Memang benar, jika spasi itu membuat jarak, namun, dia adalah teman yang baik. Pelan-pelan aku tahu, jarak mengajarkan kita untuk melihat segala sesuatu secara utuh, memaknai segala sesuatu secara objektif, dan memutuskan semua hal dengan pertimbangan matang. Jarak mengajarkan kita ketabahan. Mengajari kita agar kita tetap dewasa memaknai hari.

Mengingatkan lagi pada kita arti dari saling mengasihi.
Mengingatkan lagi pada kita arti dari saling merindu.
Mengingatkan lagi pada kita arti dari senyum.

Untukmu yang hadir dengan segala keistimewaanmu.

Aku tahu kamu selalu ada. Dengan caramu, dan akan selalu begitu.

No comments:

Post a Comment